Fungsi Dan Cara Penggunaan Multimeter (Multitester)
Fungsi Dan Cara Penggunaan Multimeter (Multitester)
Pengertian multimeter secara umum adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik, dan tahanan (resistansi). Sedangkan pada perkembangannya multimeter masih bisa digunakan untuk sebagian fungsi seperti mengukur temperatur, induktansi, frekuensi, dan sebagainya. Ada juga orang yang menyebut multimeter dengan sebutan AVO meter, kemungkinan maksudnya A (ampere), V(volt), dan O(ohm).
Fungsi Multimeter : multimeter digital terbaik
1. Mengukur tegangan DC
2. Mengukur tegangan AC
3. Mengukur kuat arus DC
4. Mengukur nilai hambatan sebuah resistor
5. Mengecek hubung-singkat / koneksi
6. Mengecek transistor
7. Mengecek kapasitor elektrolit
8. Mengecek dioda, led dan dioda zener
9. Mengecek induktor
10. Mengukur HFE transistor (type tertentu)
11. Mengukur suhu (type tertentu)
Dengan pertumbuhan teknologi, kini sebuah Multimeter atau Multitester tidak cuma bisa mengukur Ampere, Voltage dan Ohm atau disingkat dengan AVO, tapi bisa juga mengukur Kapasitansi, Frekuensi dan Induksi dalam satu unit (terutama pada Multimeter Digital). Beberapa kekuatan pengukuran Multimeter yang banyak terdapat di pasaran antara lain :
Voltage (Tegangan) AC dan DC satuan pengukuran Volt
Current (Arus Listrik) satuan pengukuran Ampere
Resistance (Hambatan) satuan pengukuran Ohm
Capacitance (Kapasitansi) satuan pengukuran Farad
Frequency (Frekuensi) satuan pengukuran Hertz
Inductance (Induktansi) satuan pengukuran Henry
Pengukuran atau Pengujian Dioda
Pengukuran atau Pengujian Transistor
Bagian-bagian mutlak Multimeter : DIVRENCOMPUTER
Multimeter atau multitester pada umumnya terdiri berasal dari 3 bagian penting, diantanya adalah :
1. Display
2. Saklar Selektor
3. Probe
Gambar dibawah ini adalah wujud Multimeter Analog dan Multimeter Digital beserta bagian-bagian pentingnya.
Cara Menggunakan Multimeter untuk Mengukur Tegangan, Arus listrik dan Resistansi
Berikut ini cara menggunakan Multimeter untuk mengukur sebagian fungsi basic Multimeter seperti Volt Meter (mengukur tegangan), Ampere Meter (mengukur Arus listrik) dan Ohm Meter (mengukur Resistansi atau Hambatan)
1. Cara Mengukur Tegangan DC (DC Voltage)
1. Atur Posisi Saklar Selektor ke DCV
2. Pilihlah skala cocok dengan perkiraan tegangan yang bakal diukur. Jika idamkan mengukur 6 Volt, putar saklar selector ke 12 Volt (khusus Analog Multimeter)
**Jika tidak menyadari tingginya tegangan yang diukur, maka direkomendasi untuk pilih skala tegangan yang lebih tinggi untuk hindari terjadi rusaknya pada multimeter.
3. Hubungkan probe ke terminal tegangan yang bakal diukur. Probe Merah pada terminal Positif (+) dan Probe Hitam ke terminal Negatif (-). Hati-hati agar jangan hingga terbalik.
4. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.
2. Cara Mengukur Tegangan AC (AC Voltage)
1. Atur Posisi Saklar Selektor ke ACV
2. Pilih skala cocok dengan perkiraan tegangan yang bakal diukur. Jika idamkan mengukur 220 Volt, putar saklar selector ke 300 Volt (khusus Analog Multimeter)
**Jika tidak menyadari tingginya tegangan yang diukur, maka direkomendasi untuk pilih skala tegangan yang tertinggi untuk hindari terjadi rusaknya pada multimeter.
3. Hubungkan probe ke terminal tegangan yang bakal diukur. Untuk Tegangan AC, tidak ada polaritas Negatif (-) dan Positif (+)
4. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.
3. Cara Mengukur Arus Listrik (Ampere)
1. Atur Posisi Saklar Selektor ke DCA
2. Pilih skala cocok dengan perkiraan arus yang bakal diukur. Jika Arus yang bakal diukur adalah 100mA maka putarlah saklar selector ke 300mA (0.3A). Jika Arus yang diukur melebihi skala yang dipilih, maka sekering (fuse) dalam Multimeter bakal putus. Kita wajib menggantinya sebelum saat kami bisa memakainya lagi.
3. Putuskan Jalur catu energi (power supply) yang mengakses ke beban,
4. Kemudian hubungkan probe Multimeter ke terminal Jalur yang kami putuskan tersebut. Probe Merah ke Output Tegangan Positif (+) dan Probe Hitam ke Input Tegangan (+) Beban ataupun Rangkaian yang bakal kami ukur. Untuk lebih jelas, silakan menyaksikan gambar selanjutnya ini.
5. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter
4. Cara Mengukur Resistor (Ohm)
1. Atur Posisi Saklar Selektor ke Ohm (Ω)
2. Pilih skala cocok dengan perkiraan Ohm yang bakal diukur. Biasanya di awali ke sinyal “X” yang bermakna adalah “Kali”. (khusus Multimeter Analog)
3. Hubungkan probe ke komponen Resistor, tidak ada polaritas, menjadi boleh terbalik.
4. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter. (Khusus untuk Analog Multimeter, diperlukan pengalian dengan setting di cara ke-2)